Smallholder Social Responsibility (SSR) APBML
Bagikan Beasiswa, Agar Anak Anggota Tak Putus Sekolah.
Penulis : Ali Suharjo
Roundtable On Sustainable Palm Oli (RSPO), merupakan salah satu skema sertifikasi kelapa sawit berkelanjutan dengan standar internasional. RSPO memberikan insentif kepada organisasi yang telah tersertifikasi, sebagai hadiah bagi petani yang mau menerapkan praktik kelapa sawit berkelanjutan. Insentif yang diberikan merupakan hasil penjualan sertifikat RSPO. Insentif yang diberikan dapat dimanfaatkan oleh organisasi untuk kesejahteraan anggota dan keberlangsungan organisasi.
Asosiasi Petani Berkah Mandah Lestari (APBML) merupakan salah satu organisasi petani yang telah tersertifikasi RSPO sejak tahun 2019. Pada tahun ini hasil penjualan sertifikat RSPO milik APBML mencapai 1,4 Miliyar Rupiah. Hasil penjualan sertifikat tersebut akan digunakan untuk berbagai hal, salah satunya adalah memberikan beasiswa kepada anak petani yang menjadi anggota APBML.
Ardiansyah, Ketua APBML menjekaskan, dana insentif yang diterima akan digunakan untuk membiayai operasional organisasi, kesejahteraan anggota, dana sosial dan konservasi lingkungan. Sebagai wujud tanggung jawab sosial kepada anggota, APBML memberikan beasiswa bagi anak anggotanya.
“Tahun ini kami (APBML) menyediakan anggaran 73 Juta untuk beasiswa, yang diberikan kepada 120 orang. Tahun lalu kami juga memberikan beasiswa tapi jumlahnya tidak sebanyak tahun ini. Untuk kriterianya, yang jelas harus anak anggota APBML,” kata Ardiansyah di Tanjung Jabung Barat, Rabu malam, 12 Oktober 2022.
“Bagi APBML pendidikan anak anggota menjadi perhatian khusus. Karena disekitar kami banyak anak – anak yang putus sekolah. Selain itu mindset kebanyakan petani disini belum begitu mementingkan Pendidikan karena merasa cukup dengan berkebun kelapa sawit. APBML perlahan berusaha merubah mindset dengan memberikan beasiswa kepada anak anggota. Sehingga mereka merasa terbantu dan anak–anaknya dapat lanjut sekolah,” ujarnya.
APBML juga memberikan bantuan modal pengembangan koperasi salah satu Pondok Pesantren di Desa Suban, Kecamatan Batang Asam, Kabupaten Tanjung Jabung Barat. “APBML juga rutin memberikan bantuan modal pengembangan koperasi di Pondok Pesantren Ar – Rosyid. Jumlahnya 10 Juta / Tahun, tahun ini sudah direalisasikan beberapa minggu lalu,” ungkap pria yang kerap dipanggil Bang Ar tersebut.
Rido Iskandar, Manager Sustainability Palm Oil – Yayasan Setara Jambi menambahkan yang dilakukan APBML merupakan upaya preventif agar anak dibawah umur tidak bekerja di perkebunan kelapa sawit. “Benar, APBML merupakan salah satu asosiasi dampingan Yayasan Setara Jambi. Beasiswa itu merupakan bagian dari pelaksanaan Smallholder Social Responsibility (SSR) APBML. Kegiatan tersebut mendukung serta mengacu pada standar RSPO prinsip ke 3 mengenai People / Petaninya. Terkait kesejahteraan, peningkatan kapasitas dan yang terahir beasiswa itu merupakan upaya memastikan anak dibawah umur tidak bekerja di kebun kelapa sawit dan tetap terus melanjutkan Pendidikan,” ujar pria beranak satu tersebut.
Selain membagikan SSR dalm bentuk beasiswa dan memberikan bantuan modal untuk koperasi di pondok pesantren, APBML juga membangun jembatan di salah satu kelompok tani yang ada di Desa Lubuk Bernai. Sebagai organisasi yang telah tersertifikasi RSPO, APBML juga memiliki program konservasi sungai dengan kearifan lokal yaitu dengan membuat lubuk larangan.
“Kami juga setiap tahun mengalokasikan dana untuk konservasi lingkungan dengan pembuatan lubuk larangan. Tahun kemarin telah dilaksanakan, tapi karena tidak ada pawang maka ikannya kabur semua. Tahun ini di (Desa) Lubuk Lawas akan kita siapkan satu lubuk larangan, tentunya bekerja sama dengan Setara Jambi dan FONAP, secepatnya akan dilaksanakan Louncing. Kami juga sedang melakukan penilaian terhadap desa lain yang memungkinkan untuk dibuat lubuk larangan,” tutupnya.
