Pentingnya Kemandirian Asosiasi Petani Swadaya

Oleh: Zulfa Amira Zaed

Gapoktan Tanjung Sehati (GTS), yang berlokasi di Kabupaten Merangin Provinsi Jambi berupaya untuk mandiri secara finansial. GTS telah bersertifikasi Roundtable on Sustainable Palm Oil (RSPO) sejak 2014. Premi yang selama ini didapatkan digunakan untuk membangun usaha yang menunjang pertumbuhan ekomoni asosiasi.

Hingga kini, GTS telah memiliki seretariat atau kantor dengan bangunan permanen, kendaraan pengangkut Tandan Buah Sawit (TBS), unit pembibitan, unit penjualan , serta kebun karet dan sawit.

“Harapan kami, aset yang dimiliki saat ini dapat menopang biaya kegiatan dan segala kebutuhan asosiasi jika tidak ada penopang ekonomi. Kami ingin tetap berdiri dan meningkatkan kapasitas serta kesejahteraan petani,” kata Jalal Sayuti, Ketua GTS.

Saat ini, asosiasi petani swadaya sawit yang bersertifikasi RSPO, memiliki peluang untuk menjual kredit, sehingga mendapatkan keuntungan berupa dana yang dapat dimanfaatkan untuk menunjang kegiatan asosiasi dan lainnya.

Jalal Sayuti, bukan hanya berpikir untuk saat ini, tetapi juga masa depan. Ia mempersiakan asosiasi yang dipimpinnya untuk mandiri secara finansial sejak dini. Bersertifikasi RSPO selama lebih dari 10 tahun tak lantas membuat GTS merasa puas dan berpangku tangan. GTS terus berupaya meningkatkan kapasitas dan kapabilitas untuk menerapkan pertanian berkelanjutan.

“Pertanian berkelanjutan juga membutuhkan dukungan dari sektor ekonomi. Maka dari itu, kami berupaya mengelola kebun yang saat ini dimiliki oleh asosiasi, karet dan sawitnya dapat dipanen, hasilnya untuk perekonomian asosiasi. Sehingga kami juga dapat terus membiayai hal yang dibutuhkan anggota, seperti pelatihan peningkatan kapasitas dan kegiatan sosial, dan hal bermafaat lainnya,” katanya lagi.*