Maksimalkan Inklusivitas Petani Swadaya, Setara Jambi Kerjasama Dengan Politeknik Jambi
Oleh: Zulfa Amira Zaed
Mencapai hasil yang maksimal dalam pemberdayaan petani swadaya tidak dapat dilakukan sendiri. Oleh karena itu, Yayasan Setara Jambi bekerjasama dengan Politeknik Jambi untuk meningkatkan inklusivitas petani swadaya di Provinsi Jambi.
Kerjasama tersebut ditandai dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) yang dilaksanakan pada Rabu (9/1) di aula Politeknik Jambi.
“Sumber daya yang kami cetak sebenarnya mendukung sektor sawit. Kami berharap kita dapat bekerja sama dan dapat memberikan nilai atau value bagi Poljam. Kerjasama ini harus menguntungkan kedua belah pihak. Kami juga mendukung jika kita dapat melakukan riset bersama. Saya optimis, kerjasama kita dapat meningkatkan kapasitas sumber daya manusia di Jambi ini,” kata Hilda Porawati, Direktur Politeknik Jambi.
Politeknik Jambi adalah sebuah perguruan tinggi terakreditasi di Provinsi Jambi yang memiliki delapan program studi yang menerapkan 70 persen terapan dan 30 persen teori. Hal ini membuat mahasiswanya cakap di dunia kerja dan mampu bersaing di kancah global.
Politeknik Jambi dan Setara Jambi akan bekerjasama dalam berbagai hal seperti melakukan penelitian bersama, kuliah umum, pertukaran pembelajaran, hingga menghasilkan produk yang dapat digunakan petani untuk menunjang efektifitas pengelolaan kebun.
“Petani dampingan kami telah menerapkan jangkos sebagai pupuk organik di perkebunan sawit. Namun kami menghadapi kendala aksesibilitas jika lokasi kebun yang akan diberi pupuk jauh dari jalan, sehingga sulit untuk membawa jangkos sampai ke lokasi. Semoga dengan kerjasama ini, kita dapat membuat teknologi yang dapat menjadi pemecah masalah.,” ucap Baya Zulhakim, Direktur Yayasan Setara Jambi.
Jangkos adalah janjang kosong atau tandan dari buah sawit yang telah diambil buahnya. Tandan tersebut dimanfaatkan oleh petani sawit swadaya di beberapa Kabupaten di Provinsi Jambi sebagai pupuk organik yang ramah lingkungan dan mendukung pertanian berkelanjutan.
Selain mengolah jangkos, Baya juga berharap agar program studi akuntansi perpajakan dari Politeknik Jambi dapat membantu dalam membuat pelaporan keuangan dan perpajakan bagi asosiasi dampingan yang ada di beberapa kabupaten di Provinsi Jambi.
“Kami tertarik sekali dengan pekerjaan yang dilakukan Setara Jambi. Semoga hal ini dapat meningkatkan value antar lembaga dan mendukung kemajuan petani kita,” pungkas Hilda.