Ekspansi Kebermanfatan APBML melalui Pelatihan dan Penerimaan Anggota Baru
17-18 Juni 2023, Asosiasi Petani Berkah Mandah Lestari (APBML), organisasi pekebun berkelanjutan bersertifikat RSPO kembali mengadakan pelatihan untuk 60 anggota baru. Pelatihan digelar di kantor APBML di desa Taman Raja, Tungkal Ulu, Tanjung Jabumg Barat.
Asosiasi yang sejak tahun 2019 telah memenangkan kerja keras mereka dalam mewujudkan status “Petani Internasional“ dalam meja bundar petani dunia RSPO ini terus mengembangkan kemuliaan eksistensi mereka dalam ragam kegiatan-kegiatan yang bertujuan meningkatkan kapasitas petani dalam mewujudkan pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan.
Sertifikasi RSPO APBML telah memasuki tahun ke 4 dengan jumlah anggota saat ini 353 anggota dengan luas kebun 811 Hektar, 60 diantaranya merupakan anggota baru yang tergabung pada tahun ini.
Pelatihan Sebagai Transmisi Keilmuan
APBML memahami masih adanya kelalaian sebagian petani dalam merawat sawit, baik dari penggunaan pupuk, penggunaan pestisida yang mengakibatkan tercemarnya lingkungan. Hal itu menjadi salah satu tujuan mengapa pelatihan secara berkala menjadi program tahunan di APMBL.
APBML mengundang para ahli di bidangnya untuk melatih petani. Setara Jambi selaku pendamping APBML turut menjadi salah satu pemateri, dengan materi Keputusan Bebas, Didahululan dan diinformasikan (BKDD) atau yang biasa disebut Fair, Prior and Informed Consent (FPIC). Juga turut serta trainer dari Asian Agri yang melatih tentang Good Agricultural Practice (GAP), juga materi lain yang relevan dengan upaya pengelolaan pertanian berkelanjutan.
Dari reward yang diterima oleh APBLM dari RSPO dengan jumlah rata-rata 1 M pertahun, telah dikelola untuk pembiyaan pelaksanaan audit, peningkatan kapasitas pengurus dan anggota, kegiatan pemulihan lingkungan seperti penamanan pohon, pembentukan lubuk larangan, kegiatan sosial seperti beasiswa, BPJS, pemberian sembako dan kegiatan lainnya yang relevan terhadap upaya pengembangan organisasi untuk memperluas manfaat sertifikasi sawit berkelanjutan.
Muhammad Dandi