• 0741-5911449
  • info@setarajambi.org
  • Mayang, Komplek Kehutanan, Jambi
Sawit
Sharing Pengetahuan Dan Pengalaman Tentang Pelaksanaan Pelatihan BMP

Sharing Pengetahuan Dan Pengalaman Tentang Pelaksanaan Pelatihan BMP

“ Bagi Petani Kelapa Sawit antara Yayasan Setara dan SNV Indonesia bersama Fasilitator Daerah (FASDA) Provinsi Jambi”

Setelah direleasenya pernyataan Parlemen Uni Eropa tentang penolakan terhadap CPO asal Indonesai karena pembangunannya dianggap telah mengakibatkan deforestasi dan menyumbang banyak emisi  emisi karbon, penolakan ini menjadi pemicu kemarahan pemerintah dan pemerhati kelapa sawit di Indonesia. Iya, kemajuan pembangunan kelapa sawit di Indonesia memang dinilai telah mengakibatkan kerusakan lingkungan dan memunculkan koflik sosial, akan tetapi seiring dengan kemajuan informasi dan kesadaran, pemerintah, pengusaha dan petani kelapa sawit di Indonesia telah memulai pembenahan dengan melakukan berbagai upaya perbaikan dalam pengelolaan perkebunan kelapa sawit, misalnya pada proses budidaya harus memperhatikan aspek-aspek lingkungan, legalitas dan keberlanjutannya baik secara ekonomi, social maupun lingkungan.

Tentu hasil tidak serta merta dapat dilihat dalam waktu yang cepat, akan tetapi dengan komitmen perbaikan kebijakan, penegakan hukum dan kepatuhan terhadap prinsip-prinsip keberlanjutan dalam pembangunan dan pengelolan perkebunan kelapa sawit sejatinya dapat memproleh akses pasar yang adil, terbuka dan berkenjutan juga. Karena jika ada pemboikotan seperti yang dilakukan oleh Parlemen Uni Eropa secara langsung akan menjadi ancaman bagi kelangsungan hidup ribuan bahkan jutaan petani kelapa sawit yang ada di seluruh penjuru negeri ini.

 

Pemerintah Provinsi Jambi pun dalam hal ini Dinas Perkebunan Provinsi melalui Fasilitator Daerah (FASDA) telah mendorong peningkatan pengetahuan dan kesadaran petani kelapa sawit dalam pembangunan dan pengelolaan yang berkelanjutan. demikian halnya oleh Yayasan Setara, sejak tahun 2010 mulai mensosialisasikan pentingnya pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan baik kepada pemerintah terkait maupun kepada petani-petani, melakukan berbagai pelatihan-pelatihan kepada petani kecil kelapa sawit, hingga melalui proses dan waktu cukup panjang pada tahun 2014 salah satu dampingan Yayasan Setara yaitu Gapoktan Tanjung Sehati Kabupaten Merangin untuk pertama kalinya mendapatkan sertifikasi RSPO yang terus melakukan perbaikan hingga saat ini (sertifikat tahun ketiga), dan Yayasan Setara terus memperluas wilayah dampingan untuk pengelolaan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan di berbagai daerah, dengan menekankan bahwa bukanlah sertifikasi yang menjadi tujuan utama dari proses permberdayaan ini melainkan komitmen, praktek dan perbaikan pengelolaan kebun secara terus menerus sehingga petani mendapatkan benetif secara langsung karena peningkatan produksi, manfaat kebersamaan dalam kelembagaan serta manfaat lingkungan yang lestari untuk alam dan generasi akan datang.

Karena itu untuk saling memperkuat, menambah khasanah pengetahuan dan memetik pembelajaran atas pengalaman, Yayasan Setara bersama SNV Indonesia melakukan sharing pengetahun dengan FASDA Provinsi Jambi mengenai pelatihan BMP untuk pekebun kecil kelapa sawit yang dilaksanakan pada tanggal 18 – 21 Januari 2018 lalu di Hotel Mega Indah Kota Jambi yang dihadiri oleh 25 anggota FASDA, Koordinator Program Oil Palm SNV (Tri Padukan Purba) dan 4 orang trainer muda dari Yayasan SETARA (Ginanjar, Ridho Iskandar, Rusdarmi Caniago, Abu Amar Septian).  Kegiatan dibuka oleh Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Bapak Agus Rizal. Di hari terakhir pelaksanaan dilakukan sharing tentang ISPO untuk petani swadaya oleh Kabid Pengembangan dan Penyuluhan Bapak Panca beserta Pak Lasmin Ketua Koperasi Mutiara Bumi Desa Pompa Air Batanghari yang baru saja melakukan audit sertifikasi ISPO untuk pertama kalinya di Provinsi Jambi.

Sharing ini saling bertukar pengetahuan dan pengalaman baik dalam aspek materi, modul, dan strategi pelaksanaan pelatihan, jika FASDA lebih kepada menumbuhkan kesadaran petani tentang pentingnya kelembagaan, sementara Yayasan Setara dalam rangkaian pelaksanaan pelatihan BMP lebih focus pada teknis berbudidaya kelapa sawit yang lebih baik dengan memperhatikan aspek lingkungan di dalam pembangunan dan pengelolaannya.

Pada akhir sharing dirumuskan bersama bahwa kebersamaan petani dalam kelembagaan/organisasi dan kemampuan akan tekhnik budidaya kebun merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan dalam mengupayakan perkebunan kelapa sawit berkelanjutan baik secara ekonomi, social maupun lingkungan. Semua pihak, pemerintah, perusahaan, NGO dan organisasi pemerhati lainnya harapannya bisa bersama-sama saling bersinergi untuk mendorong pembangunan dan pengelolaan kebun kelapa sawit berkelanjutan, agar apa yang telah diperoleh saat ini, dimana kelapa sawit menjadi sandaran sumber penghidupan bagi masyarakat di banyak tempat, harapannya dapat pula mewariskan tanah, hasil dan lingkungan yang baik untuk generasi di masa akan datang. Semoga dengan komitmen perbaikan tata kelola, dapat terbuka ases pasar yang berkelajutan, baik nasional maupun internasional.

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *