• 0741-5911449
  • info@setarajambi.org
  • Mayang, Komplek Kehutanan, Jambi
Sawit
Sawit Berkelanjutan, Petani Swadaya Menata Masa Depan

Sawit Berkelanjutan, Petani Swadaya Menata Masa Depan

Oleh: Zulfa Amira Zaed

Masyarakat Rimbo Ulu, Kabupaten Tebo mengandalkan sawit untuk roda ekonomi.

Jika selama ini para petani swadaya sawit mengelola kebunnya secara otodidak, kini tidak lagi.

Petani swadaya di Rimbo Ulu telah dibekali ilmu budidaya sawit sesuai dengan standarisasi ISPO maupun RSPO.

Hasilnya, diharapkan produktifitas kebun dan hasil panen meningkat. Untuk masa depan lebih baik.

Adalah Yayasan Setara Jambi yang melakukan pendampingan dan penguatan kapasitas langsung kepada petani swadaya sawit.

Para petani diajarkan cara budidaya sawit yang benar, pemupukan, perawatan, pengendalian hama dan gulma, keselamatan kerja, menjaga ekosistem, tidak merusak hutan, tidak memperluas kebun melainkan meningkatkan kapasitas pengelolaan kebun, perpektof gender, dan banyak ilmu relevan lainnya.

Semua pembelajaran itu adalah untuk satu tujuan. Kemakmuran.

Sebanyak 1002 petani swadaya sawit telah dilatih sejak 5 Juli hingga 31 Agustus 2023.

“Pelatihan ini sangat berharga bagi kami. Dulu saya mengelola kebun asal senang saja yang penting panen dapat uang. Sekarang saya mulai membersihkan kebun dengan membabat rumput, bukan diracun. Tak hanya itu, saya juga memanen buah ketika telah matang,” kata Slamet Riyanto, petani asal Desa Sumber Sari.

Berbeda dengan Slamet Riyanto, Hani’ah, juga telah melakukan perubahan dalam mengelola sawit.

“Selama ini saya pasrahkan saja untuk panen. Sekarang saya melihat langsung dan mengawasi proses panin. Tidak lupa saya pakai APD, biar mengurangi resiko yang tidak diinginkan,” kata Hani’ah.

Tak melulu soal sawit dan uang, para petani itu menjadi lebih sadar lingkungan. Salah satunya adalah Patmi.

“Saya jadi tahu pentingnya asosiasi petani juga pentingnya menkaga ekosistem, kita tidak boleh membunuh hewan di kebun karena itu semua bermanfaat untuk keberlangsungan lingkungan kita. Lingkungan aman, panen nyaman,” ucap Patmi.

Dalam setiap pelatihan yang dibagi menjadi lebih dari 20 kelas, para petani terlabat aktif dalam dialog untuk mendapatkan pemecahan masalah yang dihadapi di masing-masing kebun.

Seperti sayur yang tak sedap tanpa garam, petani swadaya yang mengikuti pelatihanpun mendapatkan sertifikat kelulusan mengikuti kelas. Pertanda telah melewati pelatihan dengan baik.

Kali ini lebih spesial karena sertifikat pelatihan itu diserahkan langsung oleh pelaksana jabatan Bupati Tebo, Aspan.

Sebanyak 559 sertifikat pelatihan diserahkan kepada petani swadaya sawit pada Minggu (3/9/2023).

“Saya serahkan sertifikat pelatihan sawit berkelanjutan untuk petani swadaya di Rimbo Ulu. Semoga ini menjadi awal mula meningkatnya produktifitas kebun kita. Terima kasih kepada UNDP dan SECO yang telah mendukung pelatihan di daerah kami. Terima kasih juga kepada Setara Jambi yang bekerja keras melaksanakan pelatihan ini,” kata Aspan.

Dalam kesempatan itu, pj. Bupati Tebo juga menyampaikan tentang pentingnya petani swadaya sawit untuk berasosiasi.

Pemerintah telah menyiapkan regulasi dan program untuk mendukung petani swadaya. Petani swadaya dapat mengakses alokasi dana yang diperuntukkan untuk asosiasi, seperti pembelian alat angkut dan replanting.

Setara Jambi, tidak hanya berhenti pada kerja penyuluh peningkatan kapasitas, tetapi juga pendampingan pembentukan asosiasi petani swadaya.

Karena dengan bersama, petani menjadi lebih berdaya.*

Tags :

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *