• 0741-5911449
  • info@setarajambi.org
  • Mayang, Komplek Kehutanan, Jambi

KWT Sutera, Semangat Gotong Royong Membangun Desa

Penulis: Jamharin

Editor: Amira

Kelompok wanita tani adalah kelompok perempuan yang terlibat secara langsung dalam usaha pertanian, baik sebagai petani maupun sebagai pekerja. Mereka tidak hanya berperan dalam kegiatan produksi, tetapi juga berfungsi sebagai pemegang peranan penting dalam pengelolaan sumber daya alam, mengatur pemasaran produk pertanian, serta mengakses kegiatan edukasi dan pelatihan.

Kelompok wanita tani ini sering kali dipandang sebelah mata karena opini tenaga perempuan tidak lebih kuat dibanding laki-laki, namun didalam dunia pertanian bukan hanya tergantung dalam kekuatan untuk mendapatkan hasil produktivitas yang tinggi melainkan banyak pendukung kesuksesan dalam dunia pertanian seperti halnya mengenai rasa dalam kegiatan pertanian.

Perempuan lebih memiliki rasa dalam setiap kegiatanya, sama halnya dalam dunia pertanian, perempuan mempunyai rasa perhatian lebih terhadap tanaman yang ditanamnya, seperti contoh para perempuan yang melakukan penanaman bibit padi pada setiap jengkal lahan sawah dengan lemah lembut menggunakan tangannya, membersihkan area persawahan dengan hati hati agar tidak melukai tanamannya.

Kelompok Wanita Tani Sutera yang berada di Desa Sumber Agung Kecamatan Arma Jaya, Kabupaten Bengkulu Utara, Provinsi Bengkulu memiliki semangat gotong royong yang tinggi. Mereka memulai perjalanan bersama dengan membuat lahan bersama yang memanfaatkan lahan kosong anggotanya sebagai tempat kegiatan budidaya pertanian hortikultura seperti sayur-sayuran.

“Tujuan kami melakukan kegiatan ini karena memanfaatkan lahan kosong salah satu anggota untuk disulap menjadi lahan pertanian bersama, saya dan ibu-ibu yang lain bisa belajar bersama dan berinovasi untuk meningkatkan pengetahuan,” kata Supartini, ketua KWT.

Pemberdayaan perempuan, terutama dalam kelompok wanita tani merupakan hal penting untuk menerapkan kesetaraan gender untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan pada bidang pertanian. Selain itu pemberdayaan wanita tani juga membantu meningkatkan kesejahteraan mereka dan berkontribusi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi.

“Dalam lahan bersama ini telah menerapkan pertanian organik seperti dari penggunaan pupuk kompos, saya dan ibu-ibu yang lain juga tidak menutup kemungkinan untuk bisa mendapatkan pelatihan dari pemerintah maupun pihak terkait untuk melakukan pelatihan-pelatihan yang membangun pengetahuan, inovasi dalam kegiatan pertanian, dan menjadi nilai tambah dalam segi penghasilan,” kata Supartini.

Kelompok Wanita Tani Sutera juga giat dalam membantu suami dalam kegiatan pertanian pangan, mereka saling berbagi kegiatan dengan ibu-ibunya yang melakukan penanaman dan perawatan tanaman padi. Anggota KWT ini saling bergantian membantu dalam proses penanaman.

“Dengan saling membantu akan mempermudah dan menghemat waktu, kami antar kelompok saling bergantian membantu ibu-ibu lain yang membutuhkan bantuan seperti penanaman padi,” jelas Warsiah.

Dengan semangat jiwa gotong royong dan kebersamaan untuk saling berbagi, belajar bersama bertukar pikiran dan keinginan untuk berinovasi dalam kegiatan pertanian dengan mimpi mereka untuk mencukupi kebutuhan masayarakat sekitar dari kegiatan pertanian yang mereka lakukan dengan mengubah persepsi terhadap peran perempuan dalam dunia pertanian.

 “Kami tidak hanya ingin berpatokan sebagai ibu-ibu petani saja, namun juga berkontribusi dalam pembangunan desa dengan kegiatan-kegiatan sosial dan keagaaman yang masih terjaga,” tutup Supartini.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *