• 0741-5911449
  • info@setarajambi.org
  • Mayang, Komplek Kehutanan, Jambi

Siti Fatimah, Petani Karet Yang Upayakan Kedaulatan Pangan

Penulis: Muhammad Lutfi

Editor: Zulfa Amira Zaed

Siti Fatimah, petani dari Desa Teluk Pandak sedang menyadap karet. (foto: Muhammad Lutfi/Setara Jambi)

Siti Fatimah menyusuri barisan pohon karet dan bersiap untuk menyadapnya. Ia menggenggam pisau dengan kedua tangannya. Matanya lurus ke depan untuk memastikan ia menyadap bagian yang tepat. Bukan tanpa alasan, hal itu ia lakukan agar mendapatkan getah yang maksimal. Ia menyadap pohon-pohontersebut dengan telaten sebelum ia beranjak ke sawah.

Pertengahan Desember 2024, Siti Fatimah baru saja selesai menanam padi di sawahnya.

Ya! Perempuan paruh baya tersebut memang berperan ganda, bukan hanya sibuk menyadap karet, ia juga bertani padi dan hortikultura. Alasannya menanam padi adalah sebagai cadangan makanan untuk keluarganya dan dijual.

Pertanian merupakan sektor yang memerlukan banyak tenaga manusia, maka dari itu didominasi oleh laki-laki. Namun, Siti Fatimah mematahkan hal tersebut. Ia mampu bertani bukan hanya untuk memenuhi kebutuhan pangan tetapi juga untuk membangun ekonomi keluarganya.

Siti Fatimah yang berasal dari Desa Teluk Pandak Kabupaten Bungo adalah ibu rumah tangga yang juga berperan sebagai petani.

“Saya sudah bertani selama 20 tahun. Saya ingin membantu perekonomian keluarga dengan menyadap karet dan bertani padi,” kata Siti Fatimah.

Dalam kegiatan bertani, perempuan di desa ini biasanya mulai menanam padi saat musim penghujan tiba. Setelah panen padi, lahan yang sama dimanfaatkan untuk menanam kacang tanah. Pekerjaan ini dilakukan bersamaan dengan kegiatan menyadap karet setiap pagi, bahkan terkadang ia juga berkerja sebagai penyadap di kebun milik orang lain.

Hal ini menunjukan bahwa sektor pertanian, terutama karet dan padi dapat menjadi peluang bagi petani perempuan untuk memberikan kontribusi nyata dalam bidang pertanian.

“Perempuan itu sanggup berkontribusi untuk ekonomi keluarga. Perkerjaan menyadap karet dan bertani sudah saya lakukan sejak lama,” tutupnya.

Ibu siti fatimah bukan satu-satunya perempuan di Desa Teluk Pandak yang memiliki peran ganda sebagai petani penyadap karet dan petani padi. Banyaknya lahan pertanian karet dan padi di desa tersebut menjadi peluang bagi petani perempuan di sana untuk turut berkontibusi dalam sektor pertanian.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *