• 0741-5911449
  • info@setarajambi.org
  • Mayang, Komplek Kehutanan, Jambi

Kolaborasi Lintas Komunitas Untuk Konservasi Sungai di Desa Mekarsari

Oleh: Zulfa Amira Zaed

Upaya konservasi sungai yang dilakukan oleh masyarakat Desa Mekarsari, Kabupaten Tebo Provinsi Jambi mendapatkan dukungan dari berbagai pihak seperti komunitas pecinta motor ‘brotherhood‘ dan komunitas pupuk organik ‘rimbo kompos’.

Hal ini merupakan dampak lintas komunitas dengan melakukan kolaborasi konservasi di Sungai Bina Marga Desa Mekarsari. Komunitas Brotherhood yang memiliki motto, satu knalpot satu pohon, memberikan kontribusi bibit tanaman sebanyak 280 bibit yang ditanam di sepanjang sempadan Sungai Bina Marga sebagai upaya mencegah abrasi sungai.

“Kami berupaya memberikan kontribusi sebanyak-banyaknya untuk berbagai komunitas dan masyarakat. Kami dengan senang hati turut berkontribusi untuk upaya konservasi sungai yang dilakukan oleh masyarakat Desa Mekarsari dan Komunitas Penjaga Sungai ‘Jogo Kali’. Semoga dapat selalu memberikan kontribusi,” kata Rahmat Budiyono, Komunitas Brotherhood.

Kompas Jogo Kali yang bertugas untuk melaksanakan konservasi sungai beberapa desa di Kecamatan Rimbo Ulu berkomitmen untuk menjaga ekosistem sungai dan mengembalikan fungsi sungai seperti sedia kala.

“Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada komunitas Brotherhood atas sumbangsihnya. Percayalah, apa yang kita lakukan saat ini juga akan menjadi manfaat untuk kita semua. Anak cucu kita kelak akan tetap menyaksikan ekosistem sungai, akan tetap melihat jenis ikan di sungai yang saat ini kita saksikan. Kalau bukan kita, siapa lagi yang dapat melestarikan sungai?” tutur Sukidi, Ketua Kompas Jogo Kali.

Selain Brotherhood, komunitas Rimbo Kompos juga memberikan kontribusi berupa pupuk organik yang diproduksi sendiri. Pupuk tersebut akan digunakan untuk memupuk pohon yang ditanam di pinggir Sungai Bina Marga.

“Kami senang sekali ada upaya konservasi sungai, maka kami ingin turut berbuat kebaikan dengan memberikan pupuk organik. Semoga pupuk ini dapat bermanfaat. Pupuk yang kami produksi adalah pupuk oraganik yang dibuat dari kotoran hewan dan berbagai bahan alami lainnya,” kata Irfan, Rimbo Kompos.

Upaya konservasi di Sungai Bina Marga adalah membangkitkan kearifan lokal lubuk larangan. Di sepanjang sungai yang menjadi lubuk larangan diberlakukan berbagai aturan seperti dilarang membuang sampah ke sungai, dilarang menebang pohon di pinggiran sungai, dilarang mengeksploitasi sungai, dilarang menggunakan pestisida dan pupuk kimia di sepanjang sungai, dilarang membuang limbah, serta hal lainnya yang dapat merusak sungai.

Tujuan lubuk larangan adalah mengembalikan fungsi sungai dan menjaga ekosistem sungai. Sebab, jika sungai tidak dijaga, maka masyarakat alam akan kehilangan berbagai macam sumber daya alam.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *