• 0741-5911449
  • info@setarajambi.org
  • Mayang, Komplek Kehutanan, Jambi

Kapulaga Tambah Pundi-Pundi Petani Karet

Oleh: Zulfa Amira Zaed

Laili, Seorang peserta pelatihan tumpangsari sedang praktek langsung untuk menanam kapulaga di kebun karet pada Senin (23/10). (photo credit: Zulfa Amira Zaed/Setara Jambi)

Karet, hingga kini masih dipertahankan meski menurut para petani, harganya tergolong murah. Petani butuh solusi agar kebun yang mereka kelola mampu memenuhi kebutuhan hidup keluarganya.

Setara Jambi bekerjasama dengan KSAPA,didukung Michelin, Porsche, dan PT Kirana Megantara mengadakan pelatihan intercropping, yaitu tumpangsari tanaman kapulaga di kebun karet.

Tumpangsari kapulaga bukan hanya akan menambah penghasilan petani karet, tetapi juga mengurangi risiko infeksi jamur pada tanaman karet.

Pelatihan tumpangsari kapulaga di kebun karet yang dihadiri langsung oleh perwakilan Michelin, Porsche, dan PT Kirana Megantara. (photo credit: Zulfa Amira Zaed/Setara Jambi)

Pada usia sekitar 2 atau 3 tahun, kapulaga dapat dipanen dan akan terus produktif hingga usia 10-15 tahun. Perawatannya tidak terlalu repot, ia hanya perlu dipupuk pada periode tertentu.

Kapulaga adalah komoditas menjanjikan yang digunakan sebagai bahan pelengkap masakan, bahan baku pewarna makanan, kosmetik, dan lainnya.

Harga kapulaga yang sudah dikeringkan dan siap pakai mencapai Rp60.000.

Solahudin, petani karet yang menjadi peserta pelatihan tumpangsari yang diadakan di Desa Paseban Kecamatan VII Koto Ilir Kabupaten Tebo Provinsi Jambi pada Senin (23/10). Ia mempertahankan kebun karet karena kecintaannya terhadap karet.

Perempuan merupakan komponen penting dalam pengelolaan kebun karet. (photo credit: Zulfa Amira Zaed/Setara Jambi)

“Setelah kami hitung-hitung perkiraan nilai ekonominya, kapulaga akan sangat menguntungkan. Kami sangat berminat dan mohon bimbingannya hingga berhasil membudidayakan kapulaga di kebun karet kami,” kata Solahudin.

Senada dengan Solahudin, Laila, petani karet asal Desa Paseban juga berharap kapulaga dapat menambah penghasilannya.

“Kami senang sekali dengan pelatihan ini, semoga dengan bertanam kapulaga, dapat menambah penghasilan kami,” kata Laila.

Foto bersama peserta pelatihan tumpangsari bersama trainer, Setara Jambi, Michelin, Porsche, dan PT Kirana Megantara. (photo credit: Zulfa Amira Zaed/Setara Jambi)

Pelatihan tumpangsari kapulaga di kebun karet ini dihadiri langsung oleh perwakilan Michelin, Porsche, dan PT Kirana Megantara.

Petani akan senantiasa mempertahankan kebun tanpa menggantinya dengan perkebunan monokultur, ketika yang dimilikinya telah mampu mencukupi kebutuhan ekonomi.*

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *