Sejarah Berdiri
Yayasan Setara lahir atas dasar kepedulian terhadap keadaan lingkungan atas meningkatnya laju ekspansi perkebunan sawit di Provinsi Jambi dan sekitarnya yang mengakibatkan konflik tenurial baik antara masyarakat dengan perusahaan (horizontal) maupun konflik antara masyarakat (vertikal). Hal itu juga menyebabkan makin sempitnya areal pertanian pangan dan ketidakseimbangan ekosistem.
Adalah Non Government Organisation (NGO), lembaga non pemerintah berbasis di Provinsi Jambi, didirikan pada mei 2007. Yayasan Setara Jambi resmi berbadan hukum pada Januari 2011 dengan No.10, Notaris Novita Atc, serta terdaftar di Kementerian Hukum dan HAM dengan nomor AHU-3468.AH.01.04.2011.
Pada tahun 2013 Setara Jambi melakukan kerja-kerja advokasi serta pendampingan kepada petani kecil dan kelompok Suku Anak Dalam (SAD) yang berkonflik dengan perusahan sawit. Pada tahun yang sama Setara Jambi mengembangkan kinerjanya ke arah pemberdayaan.
Hal itu berdasarkan studi lapangan bahwa tingginya ekspansi sawit tidak hanya dilakukan oleh perusahaan tetapi juga oleh masyarakat yang ingin merubah lahan tanaman pangan dan karet menjadi perkebunan satu jenis, yaitu sawit. karena sawit dianggap lebih menguntungkan dibandingkan dengan komoditas lainnya.
Untuk mencapai kesejahteraan, petani swadaya memerlukan pengetahuan. Petani kecil juga membutuhkan peningkatan kapasitas agar tidak terjebak pada orientasi ekspansi sawit. Sawit, bisa menjadi lebih produktif dengan umur yang lebih lama serta lebih ramah lingkungan dengan berbagai upaya.
Setara Jambi memberikan edukasi dan pendampingan agar petani swadaya mampu menghasilkan komoditas sawit yang berkelanjutan sesuai dengan standarisasi Roundtabel on Sustainable Palm Oil (RSPO) dan Indonesian Sustainable Palm Oil System (ISPO).
Selain sawit, pangan juga menjadi konsen Setara Jambi, pangan merupakan kebutuhan pokok manusia yang utama, sejatinya ketersediaan pangan mampu diproduksi sendiri untuk memenuhi kebutuhan konsumsi suatu daerah sehingga tidak menggatungkan kebutuhan pangannya pada daerah atau negara lain.
Pengembangan komoditas perkebunan dapat dilakukan tanpa harus mengorbankan lahan pertanian pangan. Setara Jambi sejak tahun 2011 juga melakukan pendampingan kepada petani pangan untuk peningkatan produksi dan advokasi bersama untuk proteksi lahan pertanian pangan.
Januari 2023 setara melakukan pengembangan program baru yaitu Pemberdayaan Petani Karet, hal ini muncul karena rasa prihatin kepada petani karet yang masih konsisten mempertahankan dan menjaga tanaman karetnya dan memiliki harapan akan adanya perbaikan harga di masa akan datang. Karena itu Setara Jambi melakukan pelatihan budidaya karet dan upaya menghubungkan kelompok tani dengan pabrik terdekat atau UPPB untuk kemitraan yang saling menguntungkan. Dalam melakukan kerja-kerja pemberdayaan komunitas petani, Setara Jambi juga berkolaborasi dengan para pihak untuk mempekuat peran dan posisi petani kecil di dalam upaya pengelolaan Sumber Daya Alam yang adil dan berkelanjutan.