
FIELD DAY Pengelolaan Kebun Baik, Produksi Meningkat Dan Petani Sejahtera
Doc: Field Day Desa Sungai Rotan
Jambi dan Sumatera Selatan – Field Day adalah acara yang bertujuan untuk memberikan informasi dan panduan kepada petani tentang cara mengelola kebun dengan baik, meningkatkan produksi, dan mencapai kesejahteraan sebagai petani. Kegiatan Field Day dengan tema penelitian yang mengangkat slogan “Pengelolaan Kebun Baik, Produksi Meningkat Dan Petani Sejahtera” ini dilaksanakan pada tanggal 7 Maret 2023 di Desa Sungai Rotan Kabupaten Tanjung Jabung Barat Jambi, lalu dilanjutkan pada tanggal 8 Maret 2023 di Desa Mendis Jaya Musi Banyuasin, Sumatera Selatan. Kegiatan tersebut merupakan kegiatan tahunan yang diadakan oleh University of Nebraska Lincoln (UNL) dan Setara Jambi dalam Project Global Yield Gap Atlas (GYGA) dalam upaya membantu petani untuk mengelola kebun dengan baik dan tepat.
Kegiatan Field Day sangat ditunggu-tunggu oleh petani karena menjadi ajang diskusi dan tanya jawab terkait perawatan kebun, pemupukan dan pengendalian. Acara tersebut merupakan kegiatan Field Day ke-3. Dimana pada Field Day pertama bertema Pembedahan Kelapa Sawit, pada Field Day kedua bertemakan Pemupukan dan di Field Day tahun ini mengangkat tema Penelitian. Christoper Donough dan Hendra selaku perwakilan dari UNL memaparkan hasil penelitian yang di lakukan di Desa Mendis Jaya dan Desa Sungai Rotan kepada para petani yang tergabung dalam proyek GYGA. Pada penjelasannya Christoper Donough mengatakan “Semua sudah menerima kartu nilai masing-masing, ada marka nilainya itu menunjukan produktivitas TBS (tandan buah segar) dikebun anda.” ungkapnya.
Di kegiatan Field Day tersebut banyak peserta petani yang ikut serta dalam kegiatan, dapat dilihat dari jumlah kehadiran yang berkisar 300 orang baik di Desa Sungai Rotan maupun Desa Mendis Jaya. Para petani dari berbagai usia sangat antusias selama acara berlangsung serta aktif pada sesi tanya jawab, tidak hanya laki – laki bahkan petani perempuan juga ikut serta aktif bertanya perihal permasalahan kondisi kebun mereka masing-masing, mereka dapat menjelaskan permasalahan kebun mereka secara detail dan terperinci. Jadi dapat dipastikan mereka tidak hanya menerima hasil tetapi juga ikut handil dalam pengelolaan kebun mereka. Setara Jambi yang sangat mengangkat keterlibatan perempuan sangat merasa senang melihat antusias dan keikutsertaan para perempuan pada kegiatan ini.
“Seperti yang kita tau selain pupuk, bibit sekarang ini juga mahal bisa Rp 10.000 per buah. Jadi pertanyaan saya apakah bisa jika kita memilih pohon yang dipupuk dan dirawat dengan baik dan bagus lalu kita ambil buah nya dan buat bibit sendiri?”tanya Tiodor Sitorus yang merupakan petani perempuan dari Desa Mendis Jaya. Dan masih ada beberapa pertanyaan lain yang ditanyakan petani perempuan dari Mendis Jaya termasuk soal pemupukan dan pengelolaan kebun.
Program GYGA yang telah berlangsung berhasil meningkatkan hasil panen beberapa petani hingga mencapai 2 ton/Ha, dibandingkan dengan hasil sebelumnya yang kurang dari jumlah tersebut. Petani yang mengikuti program ini merasakan dampak positif dari rekomendasi yang diberikan, seperti cara memupuk yang tepat dan dosis yang sesuai. Mereka juga memperoleh pendidikan tentang pengelolaan kebun yang berkelanjutan dan menjaga kelestarian lingkungan.
By: Dwi Yul Maulina