Strategi Integrasi Kelapa Sawit Berkelanjutan dan Pertanian Regeneratif Berbasis Pengetahuan Petani
Penulis: Ali Suharjo | Editor: Nurbaya Zulhakim
Dewasa ini Regenetative Agriculture (RA) atau Pertanian Regentatif menjadi topik yang hangat diperbincangkan oleh masyarakat khususnya bagi mereka yang konsen terhadap isu lingkungan. Terutama pada sektor perkebunan kelapa sawit yang dinilai sebagai konsumen pupuk anorganik dan pestisida anorganik dengan jumlah yang banyak serta penyumbang pemanasan iklim global yang cukup besar. Oleh karena itu penting kiranya mengedukasi pekebun terutama petani swadaya untuk mengintegrasikan penggunaan pupuk organik dan model – model pertanian regeneratif dengan bahan – bahan anorganik di perkebunan kelapa sawit.
Yayasan Setara Jambi yang didukung oleh Forum Nachhaltiges Palmol (FONAP) menjadi salah satu fasilitator dalam upaya peningkatan kapasitas dan mengedukasi petani swadaya tentang pertanian regeneratif. Memastikan transfer pengetahuan tentang pertanian regeneratif sampai ke pada petani swadaya ditingkat tapak. Tujuan akhirnya adalah adanya perubahan pola budidaya di tingkat petani swadaya, sehingga berdampak baik kepada ekosistem kebun dan lingkungan.
Guna mewujudkan upaya-upaya di atas, Setara Jambi melaksanakan strategi integrasi kelapa sawit berkelanjutan dengan pertanian regeneratif, dimulai sosialisasi yang diikuti oleh 31 peserta. Kemudian dilanjutkan dengan melakukan Training of Trainer (ToT) sebanyak 13 peserta yang nantinya akan melatih ditingkat petani swadaya. Selanjutnya melaksanakan pelatihan: Renerative Agriculture, Model Pertanian Regenetative dan Manfaat Bagi Petani, Lingkungan dan Hasil Pertanian yang diikuti oleh 492 peserta. Pelatihan tersebut dilaksanakan di dua organisasi petani swadaya yang telah tersertifikasi kelapa sawit berkelanjutan RSPO. Asosiasi Petani Berkah Mandah Lestari (APBML) 9 kelas dan Forum Petani Swadaya Merlung Renah Mendaluh (FPS-MRM) 8 kelas.
Pelatihan yang dilakukan berangkat dari hasil identikasi praktek-praktek model pertanian regenerative di wilayah ulu Tanjung Jabung Barat. Hasil identifikasi tim Setara Jambi menemukan terdapat model-model pertanian regenerative yang telah dilakukan oleh sejumlah petani kelapa sawit swadaya, seperti pertanian campur kelapa sawit dan tanaman pangan, integrasi kelapa sawit dan ternak, penggunaan janjang kosong dan kotoran hewan pada kebun kelapa sawit. model-model inilah yang menjadi materi pembelajaran yang disampaikan pada saat pelatihan.
Selain kegiatan pengembangan kapasitas pekebun swadaya, Setara Jambi bekerjasama dengan FPS-MRM membuat kebun percontohan (demplot) Regeneratif Agriculture degan penerapan pengendalian gulma secara mekanis, aplikasi pupuk jangan kosong (jangkos) , bio-urine dan pupuk kotoran hewan. Dengan adanya kebun percontohan tersebut diharapkan petani swadaya dapat mengimplementasikan di kebun mereka masing-masing. Seperti pernyataan saudara Rovario Adriana selaku staf lapangan yang bertanggungjawab atas kebun percontohan. “Dipilihnya kebun milik FPS-MRM ini, karena letaknya strategis di pinggir jalan. Sehingga petani lainnya dapat melihat secara langsung dan bisa mencontoh untuk diterapkan di kebun mereka,” ucapnya. Sebagai dampak positif dari program edukasi pertanian regenerative, Pondok Pesantren Al-Rosyid yang berada di Desa Suban menjadikan kebunnya sebagai Kebun Percontohan, sejak tahun 2018 kebun 2 Hektar milik Pondok Pesantren hanyak menggunakan Janjang Kosong sebagai pengganti pupuk kimia, sejak tahun 2018 100 persen tidak menggunakan bahan kimia, pengendalian gulma juga dilakukan secara manual dan mekanis, kebun percontohan telah menjadi media edukasi bagi santri sebagai bentuk pembangunan karakter kepedulian terhadap lingkungan dengan mengembangkan budidaya pertanian yang ramah lingkungan. Ustad Imron, pimpinan Pondok Pesantren Al-Rosyid berharap kebun percontohan pondok dapat menjadi percontohan bagi petani lain yang ada di desa Suban dan Desa Sekitarnya.