Tanggal 11 Desember ditetapkan sebagai hari
Perkebunan Nasional, dimana Pemerintah Pusat dalam hal ini Direktoral Jendral
Perkebunan selalu melaksanakan peringatan hari Perkebunan sebagai moment untuk
mengumpulkan para pihak, pemerintah, petani, pengusaha dan CSO untuk bertukar
informasi terbaru tentang perkembangan perkebunan dan pameran produk-produk
perkebunan dari berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Pada pelaksanaan Hari Perkebunan ke-61
tahun lalu di Bandung, Jawa Barat, Yayasan Setara Jambi berpartisipasi
dalam rangka penyerahan data petani kelapa sawit, guna mendukung program satu
data nasonal.
"Saat itu, Yayasan Setara menyerahkan
3.344 data petani swadaya kepada Dirjenbun secara simbolis," kata ujar
Nurbaya Zulhakim, Direktur Yayasan Setara Jambi.
"Pada peringatan Hari Perkebunan ke-62,
10-12 Desember 2019 di Malang Jawa Timur, Yayasan Setara Jambi mendapatkan
undangan resmi dari Direktorat Jendral Perkebunan Kementan RI untuk penerimaan
penghargaan Kategori Peningkatan Produksi dan Pembangunan Kelapa Sawit
Berkelanjutan," kata Baya.
Yayasan Setara Jambi merupakan satu-satunya
CSO yang mendapatkan penghargaan pada Hari Perkebunan tahun
ini.
Nurbaya atau yang akrab di panggil Baya,
mengatakan Yayasan Setara Jambi adalah
salah satu CSO local yang konsisten mendukung petani kecil swadaya untuk
mewudujkan pertanian kelapa sawit berkelanjutan.
Mengapa fokus kepada petani swadaya?
Baya mengatakan karena petani swadaya pada
umumnya mengembangkan pertanian kelapa sawit dengan pengetahuan terbatas, tidak
ada tanggung-jawab dari pihak tertentu untuk memberikan pembinaan sebagaimana
halnya dengan petani plasma.
Dengan keterbatasan resource, Yayasan Setara Jambi terus
melakukan program pemberdayaan petani kelapa sawit swadaya di berbagai desa di
Jambi, Sumatera Selatan dan Riau.
Kegiatan yang dilakukan, seperti pendataan dan
pemetaan kebun, peningkatan kapasitas petani dengan berbagai tema pelatihan
yang relevan hingga fasilitasi legalitas kebun.
Dari proses pembedayaan petani ini, Yayasan
Setara telah berhasil memfasilitasi petani kecil swadaya mendapatkan
sertifikasi RSPO di Jambi sejumlah 989 petani dengan luas kebun 1.755 hektare.
Sangat disadari bahwa jumlah ini masih sangat kecil dibandingkan dengan total
jumlah petani swadaya yang ada di Provinsi Jambi.
Tentu tidaklah mudah, banyak proses dan upaya
keras yang harus ditempuh oleh organisasi petani dan Yayasan Setara, mulai dari
membentuk kelompok, edukasi tentang pentingnya memperbaiki pengelolaan kelapa
sawit, hingga proses audit.
"Akhirnya sertifikasi berbuah manis,
dimana organisasi petani mendapatkan insentif cukup signifikan dari kerja
kerasnya mengupayakan praktik-praktik perkebunan kelapa sawit lebih
bertanggung-jawab, dimana pengeleolaannya tidak hanya pada aspek peningkatan
produktivitas akan tetapi juga aspek sosial dan lingkungan menjadi bagian
penting yang harus diperhatikan," ucap Baya.
Pada 2020, Yayasan Setara berkomitmen untuk
mendukung pelaksanaan Inpres Nomor 6/2019 tentang Rencana Aksi Nasional
Perkebunan Kelapa Sawit Berkelanjutan (RAN KSB) di Provinsi Jambi.
Salah satu targetnya adalah bekerja sama dengan Dinas Perkebunan Provinsi Jambi
dan FASDA untuk menfasilitasi petani swadaya dalam memperoleh sertifikasi ISPO.
Karena walau bagaimanapun ISPO merupakan mandatory yang harus dipatuhi oleh
seluruh sektor usaha perkebunan kelapa sawit termasuk petani kecil di dalamnya,
dan tentu pada kondisi saat ini petani kecil swadaya sangat membutuhkan
dukungan banyak pihak untuk dapat mewujudkan diperolehnya sertifikasi tersebut.
Standar sertifikasi secara tidak langsung
sebagai upaya membantu petani memperbaiki tata kelola perkebunannya,
meningkatkan produktifitasnya, membangun akses pasar/kemitraan yang adil dan
yang tak kalah penting menjadi koridor untuk mencegah ekspansi perkebunan dalam
kawasan hutan ataupun prakek-praktek pengelolaan yang berdampak buruk terhadap
lingkungan sebagaimana selama ini sering disebutkan.
Dengan penghargaan ini, harapannya menjadi
penyemangat bagi seluruh tim Yayasan Setara untuk dapat bekerja lebih baik
lagi, memberikan manfaat kerja lebih nyata bagi keberlanjutan ekonomi, sosial
dan lingkungan.
Oleh karena itu, segenap keluarga besar Yayasan Setara Jambi mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada Dirjenbun, Dinas Perkebunan Provinsi Jambi, Dinas Perkebunan, DMPPTSP, DLH Kabupaten Tanjabbar, Merangin dan Batanghari atas dukungannya terhadap program berkelanjutan kelapa sawit di Provinsi Jambi. "Dan teristimewa tentunya kepada seluruh petani kecil swadaya di Provinsi Jambi yang telah berkomitmen untuk terus mengupayakan praktik pengelolaan kebun secara berkelanjutan," pungkas Baya. (*)
Tulis Komentar