Petani kelapa sawit di Desa Sungai Rotan mengikuti kegiatan Field Day yang diadakan di Desa Sungai Rotan pada tanggal 11 Februari 2020. Kegiatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Setara Jambi dan GYGA Project ini dihadiri lebih dari 170 orang yang terdiri dari petani kelapa sawit, perangkat desa, Kepala Kecamatan Renah Mendaluh, Babinsa, Babinkantibmas dan masyarakat sekitar.
Global Yield Gap Atlas (GYGA)-Indonesian
Oil Palm merupakan proyek internasional yang diinisiasi oleh para peneliti
dari University of Nebraska-Lincoln (UNL) dan Wageningen University, Universitas
Nebraska Lincoln, Universitas Wageningen, Universitas Indonesia, Yayasan Setara
Jambi, PPKS dan ISRI. Proyek dilakukan di 6 provinsi, yaitu Riau, Sumatera Selatan, Jambi, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.
Fokus
GYGA Project adalah mengidentifikasi penyebab utama gap produktivitas di kebun
sawit rakyat sekaligus mencetuskan solusi atas permasalahan tersebut. Sudah
mulai melakukan, yaitu pengumpulan data-data kebun petani, dari 200
petani kebun rakyat swadaya, memetakan lokasi kebun milik petani, mencatat
aktivitas kebun seperti pemanenan dan penyemprotan tiap bulannya. Bahkan juga
melakukan uji sampel tanah, daun dan batang.
Nurbaya
Zulhakim juga menjelaskan saat pembukaan acara Field Day, bahwa Pada Maret 2019 tim GYGA bersama PPKS telah
menganalisis adanya kesenjangan produktivitas di perkebunan kelapa sawit. Dari
analisis tersebut diperoleh bahwa perbedaan antara pekebun swadaya dan
perusahaan mengalami kesenjangan produktivitas sebesar 47%.
“Melalui
Gyga Project ini dan juga kawan-kawan Setara yang ada, harapannya bakal bisa
nemukan solusi biar hasil produksi sawit bapak dan ibu bisa meningkat. Banyak
sekali pembelajaran kedepannya yang bisa kita dapat. Terutama untuk hari ini,
bapak dan ibu bisa bertanya apa saja kendala dilapangan kepada Bapak Hendra.
Beliau sudah sangat ngelotok´ilmu
sawitnya”ungkap Baya.
Di
kegiatan ini, peserta akan terbagi menjadi 4 grup yang akan secara bergantian
mengikuti kelas di setiap stasiun yang berbeda. Di Stasiun A & B diisi oleh
narasumber yaitu Pak Hendra dan Pak Chris dari Malaysia. Pada kelas ini,
peserta dijelaskan mengenai proses perkembangan bunga jantan dan betina,
pertumbuhan pelepah hingga menjadi bakal buah dan pengetahuan mengenai budidaya
kelapa sawit yang baik. Diakhir pemaparan materi, narasumber akan melontarkan 3
pertanyaan yang mana tiap peserta yang mampu menjawab akan langsung mendapat
hadiah yang telah disiapkan.
Sedangkan
di Stasiun C dan D, digunakan untuk arena permainan. Peserta dituntut untuk
menebak beberapa berat tandan sawit secara benar dan melakukan games pesan berantai. Setiap peserta
sangat antusias dan tertarik mengikuti kegiatan di setiap stasiun. Setiap
pemenang di stasiun ini juga mendapatkan hadiah yang menarik.
Pak Bambang selaku Kepala Camat Renah Mendaluh dan Pak Zaudi selaku Kepala Desa Sungai Rotan sangat mengapresiasi kegiatan yang dilakukan. “Terimakasih kepada Yayasan Setara, Tim Peneliti Gyga Nebraska dan panitia lokal yang berhasil mengadakan Field Day hari ini. Semoga kedepannya dapat memberikan hasil yang baik kepada kita semua,”ungkap Bapak Zaudi.
Field
Day merupakan agenda rutin yang dilaksanakan 2 kali dalam setahun oleh Gyga
Project. Di bulan Juli 2020 akan kembali
diadakan dengan tema pemupukan.
Tulis Komentar